Senin, 17 Juni 2013

PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI



KEKUATAN-KEKUATAN PENYEBAB PERUBAHAN

A. Kekuatan-kekuatan eksternal

            Perubahan organisasi terjadi karena adanya perubahan-perubahan dalam berbagai variable eksternal seperti system politik, ekonomi, teknologi, pasar, dan nilai-nilai. Kenaikan biaya dan kelangkaan berbagai SDA, keamanan karyawan dan peraturan-peraturan anti polusi, boikot pelanggan adalah beberapa contoh factor-faktor lingkungan yang merubah kehidupan orang baik sebagai karyawan maupun langgganan dalam tahun-tahun terakhir. Berbagai kekuatan eksternal dari kemajuan teknologi sampai kegiatan-kegiatan persaingan dan perubahan pola kehidupan, dapat menekan organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan metode operasinya.

Kekuatan-kekuatan perubahan eksternal, meliputi :
1. Kebudayaan
2. Pendidikan
3. Sosial
4. Politik
5. Ekonomi
6. Teknologi

B. Kekuatan-kekuatan internal

            Kekuatan-kekuatan pengubah internal merupakan hasil dari factor-faktor seperti tujuan, strategi, kebijaksanaan manajerial dan teknologi baru serta sikap dan perilaku para karyawan. Sikap dan ketidak puasan karyawan seperti ditunjukkan dalam tingkat perputaran atau pemogokan, dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam kebijaksanaan dan praktek manajemen.
Kekuatan-kekuatan perubahan internal, meliputi :

1. Kegiatan-kegiatan karyawan
2. Tujuan organisasi
3. Strategi dan kebijaksanaa
4. Teknologi
5. Cara-cara Penanganan Perubahan


C. Tujuan Perubahan Organisasi

Tujuan perubahan organisasi :

  • Meningkatkan kemampuan organisasi

  • Meningkatkan peranan organisasi

  • Melakukan penyesuaian secara internal dan eksternal

  • Meningkatkan daya tahan organisasi

  • Mengendalikan suasana kerja


D. Jenis perubahan 

1. Jangka pendek


  •  Mikro : perubahan tingkat perorangan – sikap

  •  Makro : perubahan akibat revolusi ; internet – merubah penyebaran informasi

  •  Intermediate : perubahan nilai dan norma ; kelompok melakukan perubahan pola kerja


2. Jangka panjang


  •  Mikro : perubahan perorangan ; dari sikap menjadi kebiasaan

  •  Makro : penemuan baru ; jangka panjang – perubahan sosio cultural ; meningkatkan

           pengetahuan, perubahann taraf kesejahteraan

  •  Intermediate : perubahan nilai/norma – menjadi menetap


E Perubahan efektif 

1. Unfreezing
            Keadaan dimana orang akan menjadi siap sedia atau memperoleh atau mempelajari perilaku baru

2. Changing
            Orang mulai melakukan perobaan dengan perilaku baru

3. Refreezing
            Selama changing – perilaku baru menjadi bagian dari orang tersebut


F. Pengembangan Organisasi 

      Lebih dikenal dengan organization development (OD). Pengertian pokok OD adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan, dalam bentuk pembaruan organisasi dan modernisasi, terus menerus terjadi dan mempunyai pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyakat modern , mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat kategori , yaitu perkembangan teknologi, perkembangan produk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur hidup produk, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nilai-nilai dan harapan tiap orang.

     Untuk dapat bertahan, organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah yang dikenal luas sebagai proses organization development (OD).

Teori dan praktik OD didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni :

    Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari OD adalah bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi, dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi. OD bertujuan untuk menghilangkan faktor faktor dalam organisasi yang menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi.

      Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang menerapkan OD harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh kelompok kerjanya. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan , orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih efektif.

    Manusi sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut. Misalnya bila komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota kelompok terlibat dalam interaksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar