Selasa, 21 Januari 2014

KUTIPAN, CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA

A. Pengertian Daftar Pustaka
Daftar Pustaka atau Bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul ,buku-buku artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan lainnya .
Daftar Pustaka memiliki arti penting buat cendekiawan ,sarjana dan calon sarjana seperti saya . Daftar pustaka memiliki arti penting , karena dengan adanya daftar pustaka para cendekiawan , sarjana serta calon sarjana dapat melihat kembali pada sumber asli yang membuat tulisan tersebut.

Fungsi sebuah Daftar Pustaka hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu harus menunjuk dengan tepat tempat. dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu. Dalam hal ini selain pengarang, judul buku dan sebagainya. harus dicantumkan pula nomor halaman di mana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya sebuah Daftar Pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan. Karena itu fungsi catatan kaki dan Daftar Pustaka seluruhnya tumpang-tindih satusamalain.
Contoh :
a. Dengan seorang pengarang
Hockett. Charles F. A Course in Modern Linguistics. New York: The Mac Millan Company. 1963.
b. Buku dengun dua atau tiga pengarang
Oliver. Robert T.. and Rupert L. Cortright. New Training for Effective Speech. New York: Henry Holt and Company, Inc.,1958
c. Buku dengan banyak pengarang
Morris, Alton C. et. al. College English, the First Year. New York : Harcourt, Brace & World. Inc., 1964


  • Tujuan daftar pustaka

  1. Memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, artikel secara keseluruhan.
  2. Sebagai pelengkap, para pembaca agar dapat melihat atau membaca sumber aslinya.

B.      Kutipan
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
      Kutipan sering kita pakai dalam penulisan karya ilmiah.Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak/belum menjadi pengetahuan umum,hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak/belum menjadi pendapat umum. Jadi pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan.
      Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip
  •  Penulisan nama pengarang menggunakan nama akhir disertai tahun.Jika pengarangnya dua orang, ditulis nama akhir kedua pengarang tersebut. 
  •  Jika pengarangnya lebih dari 2 orang, tuliskan nama akhir pengarang pertama diikuti dkk. 
  •  Jika nama pengarangnya tidak ada, yang dicantumkan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan atau nama koran. 
  •  Untuk karya terjemahan, nama pengarang yang dituliskan adalah nama pengarang asli. 
  •  Mengutip dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh pengarang berbeda, dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka.

     Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. 
  • Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. 
  • Kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut
Contoh Kutipan Langsung
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3). ( Contoh kutipan Langsung )

Contoh Kutipan Tidak Langsung
Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis. ( Contoh kutipan Tidak Langsung )
·          
     Tujuan kutipan
1.      menegaskan isi uraian
2.      membuktikan apa yang dikatakan
3.      menunjang apa yang diungkapkan

3.      Catatan kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan. Fungsi Catatan kaki adalah untuk mencantumkan sumber tulisan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain
·        
      Sistem Penulisan Catatan Kaki : 
  1.  Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks. 
  2.  Catatan kaki diketik berspasi satu. 
  3.  Diberi nomor. 
  4.  Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri. 
  5.  Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri). 
  6.  Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks. 
  7.  Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah. 
  8.  Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki. 
  9.  Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
Sumber :


KONVENSI NASKAH



Definisi dasar dari Kovensi adalah permufakatan atau kesepakatan, Kebiasaan atau memiliki sebuah Aturan. Dijadikan Pedoman atau Acuan dan menjadi aturan khusus yang lazim dipergunakan.sedangkan
Definisi dasar dari Naskah merupakan karangan yg masih ditulis dng tangan. Diartikan juga sebagai Skenario atau Manuskrip.jadi
Konvensi Naskah memiliki arti “Sebuah atau suatu penulisan naskah karangan ilmiah berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.”
Konvensi penulisan naskah yang baik mempunyai aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya.
    Berdasarkan Aturan-aturan tersebut, terdapat bagian-bagian jenis Naskah sebagai syarat dilakukannya sebuah Konvensi Naskah. Terdapat Tiga jenis Naskah, yaitu :

  1.    Naskah Formal, adalah Suatu naskah yang memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
  2. Naskah Semi-Formal, adalah suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi. 
  3.  Naskah Informal, adalah suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.


Apa fungsi dan tujuan dari Konvensi Naskah ?? Mengapa kita harus mempelajar Konvensi Naskah ??
Saat seseorang membuat suatu karya tulis, sebut saja PI ( Penulisan Ilmiah ), Thesis, atau sebuah Skripsi, Konvensi Naskah sangat berguna sebagai Persyaratan umum dalam penulisan tersebut. Karena sebagai syarat penulisan umum dan lazim dipergunaan, hal ini membuat Konvensi Naskah haruslah terlebih dulu dipelajari, sebagai syarat pembuatan tulisan yang baik.

     Berikut Isi dari Konvensi Naskah : 

  1.  Pendahuluan atau Pelengkap Pendahuluan.
  2. Isi. 
  3. Penutup atau Pelengkap Penutup.

Sumber :

Perbedaan Tema, Topik, dan Judul

Banyak orang mengira bahwa topik, tema, dan judul adalah sama. Meskipun ada sedikit persamaan antara topik dan tema, tetapi sebenarnya topik, tema, dan judul itu berbeda. Berikut penjelasannya.

A. Topik
     1. Pengertian
Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti dari seluruh isi tulisan yang ingin diisampaikan.Topik merupakan hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik tersebut selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Ada beberapa kriteria untuk sebuah topik yang baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail. Topik biasa terdiri dari satu atau dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaan topik an tema adalah dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum, sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.
2. Syarat – syarat membuat topik yang baik
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
a) Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
b) Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
c) Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
d) Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
untuk mendapatkan sumber – sumber topik dapat kita ditemukan dimana saja misalnya di kehidupan sehari-hari atau dari pengalaman, dari internet, dll.
3. Pembatasan sebuah topik

Topik harus terbatas. Pembatasan sebuah topik mencangkup: konsep, variabel, data, lokasi(lembaga) pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data.

Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, hubungan variabel kurang jelas, tidak menarik untuk dibahas atau dibaca. Oleh Karena itu, pembahasan topik harus dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan dana, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat siterima oleh pembacanya..
Sumber-sumber mendapatkan topic yang baik
Sumber-sumber untuk menulis sebuah topik datangnya bisa lewat mana saja , antara lain yaitu sebagai berikut:
         -          Sumber pengalaman kita ataupun orang lain.
         -          Sumber-sumber pengamatan.
         -          Sumber-sumber imajinasi.
         -          Dan hasil dari penalaran kita.

B. Tema
1. Pengertian
Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu.
2. Ciri – ciri tema yang baik
a) Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.
b) Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
c) Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
d) Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
C. Judul
1. Pengertian
Judul adalah identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul sebaiknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
2. Syarat – syarat Judul yang baik
a) Relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
b) Provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
c) Singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.
Judul terbagi menjadi dua,yaitu :
-    Judul langsung : Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
-   Judul tak langsung : Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
Ada beberapa tips cara membuat judul lebih menarik untuk menarik minat pengunjung blog :
>> Bagaimana (How To); Kata bagaimana menunjukkan sesuatu yang bermanfaat. Example: ”Bagaimana Meningkatkan Pengunjung Blog Anda?”
>> Rahasia; Rahasia mengandung arti sesuatu yang belum diketahui oleh banyak orang. Jadi, pengunjung akan tertarik kepada sesuatu yang bersifat rahasia. Example: “Rahasia Menulis Artikel Yang Menarik”
>> Pertanyaan; Judul postingan yang mengandung pertanyaan akan mendorong pembaca untuk terlibat langsung dalam topik yang Anda tulis. Example: “Bagaiman Cara Memperoleh Backlink Berkualitas?”
>> Daftar; Daftar sangat mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca. Example: “7 Strategi Dalam Melakukan Blogwalking”
>> Bagaimana Saya Melakukan Sesuatu; Ini merupakan contoh pengalaman pribadi yang bukan hanya sekedar teori sehingga pembaca akan menyukainya. Example: “Bagaimana Saya Memperoleh Uang Melalui Blog”
>> Inilah Cara Termudah untuk (Melakukan Sesuatu); Umumnya orang menyukai cara termudah dan tercepat dalam melakukan sesuatu dengan hasil yang sangat memuaskan. Example: “Inilah Cara Termudah Mendapatkan Pengunjung Blog”
Sumber :
1. http://artadima.blogspot.com/2012/03/penentuan-topik-atau-tema-yang-baik.html
2. http://fauzanmars.wordpress.com/2012/04/06/judul-yang-bagus-seperti-apa-sih/
3. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100915212901AAGGXj8

PENGERTIAN ALINEA / PARAGRAF



Pengertian paragraf/alinea
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
Fungsi Paragraf :
Dalam sebuah karangan yang utuh, fungsi utama paragraf yaitu :
a. untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru,
b. sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya, atau
c. sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.
Unsur-Unsur Paragraf/alinea:
Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
Ciri-Ciri Kalimat Pokok:
  1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut.
  2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
  3. Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
  4. Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
Ciri-Ciri Kalimat Penjelas:
  1. Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
  2. Arti kalimat baru jelas setelah dihungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea.
  3. Pembentukkan sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kata transisi.
  4. Isinya berupa rincian,keterangan,contoh,dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik.
Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik
A. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan.
B. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.
Syarat-syarat Alinea
A. Kesatuan
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut.Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.
B.Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama.
Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa(kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.
C. Perkembangan Paragraf
Perkembangan paragraf harus dijaga agar jangan sampai mengambang kea rah yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan pokok. Misalnya, alenia dimulai dengan kalimat inti yang menyebutkan gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka perkembangannya harus menjelaskan gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya, dengan selalu berpegang pada prinsip kesatuan dan koherensi. Perkembangan paragraf diarahkan untuk memperkuat memberikan argumentasi, atau mengkongkritkan pernyataan atau gagasan pokok yang disampaikan dalam kalimat inti di awal alenia.
Macam-Macam Paragraf :
Berdasarkan letak kalimat utama
1) Paragraf deduktif
  • letak kalimat utama di awal paragraf
  • Dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh:
Kosakata memegang peranan penting dalam berbahasa dan merupakan unsur yang palingmendasar dalam kemampuan berbahasa, khususnya dalam mengarang. Jumlah kosakata yang dimiliki oleh seseorang dapat menjadi petunjuk tentang pengetahuan yang dimilikinya. Di samping itu, menjadi indicator bahwa ia mengetahui sekian banyak konsep. Semakin banyak data yang dikuasainya, berarti semakin banyak pula pengetahuannya.
2) Paragraf induktif
  • letak kalimat utama di akhir paragraf.
  • Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh:
Ketika anak didik memasuki dunia pendidikan, pengajaran bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerahnya. Hal ini karena setelah meninggalkan kelas, mereka kembali mempergunakan bahasa daerah, baik dalam pergaulan dengan teman-temannya ataupun dengan orangtuanya. Ia merasa lebih akrab bila menggunakan bahasa daerah. Pada jam sekolah yang hanya berlangsung selama beberapa jam, baik pada waktu istirahat ataupun selang waktu diantara jam-jam pelajaran, bahasa daerah tetap menerobos dalam pergaulan anak didik. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya pun penutur asli bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat.
3) Paragraf campuran
  • letak kalimat utama di awal dan di akhir paragraf.
  • kalimat utama yang terletak di akhir bersifat penegasan kembali, dengan susunan kalimat yang agak berbeda.
Contoh:
Ketika anak didik memasuki dunia pendidikan, pengajaran bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerahnya. Hal ini karena setelah meninggalkan kelas, mereka kembali mempergunakan bahasa daerah, baik dalam pergaulan dengan teman-temannya ataupun dengan orangtuanya. Ia merasa lebih akrab bila menggunakan bahasa daerah. Pada jam sekolah yang hanya berlangsung selama beberapa jam, baik pada waktu istirahat ataupun selang waktu diantara jam-jam pelajaran, bahasa daerah tetap menerobos dalam pergaulan anak didik. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya pun penutur asli bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat.
Berdasarkan isi, antara lain :
1) Paragraf deskripsi : kalimat utama tak tercantum secara nyata tema pargraf tersirat dalam keseluruhan paragraf biasa dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
2) Paragraf proses : tidak terdapat kalimat utama pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas memaparkan urutan suatu kejadian/proses, meliputi waktu, ruang, klimaks, antiklimaks.
3) Paragraf efektif : paragraf efektif ialah alinea yang memenuhi ciri paragraf yang baik alinea terdiri atas beberapa kalimat terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas tidak boleh ada kalimat sumbang ada koherensi antar kalimat.
Mengembangkan Paragraf :
1) Berdasarkan Tekniknya
  • Cara Alamiah
  • Cara Klimaks atau Antiklimaks
  • Cara Umum-Khusus atau Khusus-Umum
2) Berdasarkan Isinya
  • Cara Perbandingan dan Pertentangan
Pertentangan adalah dengan menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari. Sedangkan Perbandingan menggunakan ungkapan-ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi,sedangkan, dan sementara itu.
  • Cara Analogi
Adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan. Analogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.
  • Cara Contoh-contoh
Kata seperti, misalnya, contohnya, dll, adalah ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangan paragraf dengan contoh
  • Cara Sebab-Akibat
  • Cara Definisi Luas
  • Cara klasifikasi
sumber:
http://organisasi.org/pengertian_paragraf_alinea_dan_bagian_dari_paragraf_bahasa_indonesia
http://tithagalz.wordpress.com/2010/10/24/paragrafalinea/

http://kureha.piu.tripod.com/ds2-b.html
http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/cara-pengembangan-paragraf.html