Rabu, 23 Oktober 2013

Kalimat dalam Bahasa Indonesia

Pengertian kalimat
Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum : – Joy Tobing adalah pemenang lomba Indonesian Idol yang pertama. – Pergi! – Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu. – The Samsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah. Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK : – Subjek / Subyek (S) – Predikat (P) – Objek / Obyek (O) – Keterangan (K)
Pola kalimat
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku. kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.
Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
 Syarat – syarat kalimat efektif
 a.    Bentukan kata harus sesuai EYD
 b.    Struktur kalimat tepat
 c.    Kesejajaran
 d.    Kontaminasi
 e.    Pleonasme
 f.    Menggunakan kata baku
 g.    Kelogisan
 h. Selalu menggunakan EYD

Ciri-ciri kalimat efektif:
1.     KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA
2.   KEEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK
3.   KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA
5.   KESATUAN GAGASAN
6.   KELOGISAN
 
A. Bentukan kata
Salah satu penyebab kalimat tidak efektif adalah penggunaan bentukan kata berimbuhan yang tidak tepat.
 Contoh:
1.       Anak-anak melempari batu ke dalam sungai. (salah)
2.       Anak-anak melemparkan batu ke dalam sungai.(benar)
 
B. Struktur kalimat
Penyebab lain ketidakefektifan kalimat adalah pemakaian struktur kalimat yang tidak tepat. Misalnya, penempatan subjek dan predikat yang tidak jelas.
 Contoh:
1.       Di antara ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat.(salah)
2.    Ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat.(benar)
C. Kesejajaran
 Kesejajaran berarti kesamaan bentuk kata yang digunakandalam kalimat. Bila bentuk pertama menggunakan kata kerja, bentuk selanjutnya juga harus kata kerja. Dan seterusnya.
 Contoh:
1.       Tugas para pekerja itu adalah mengecat rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan pagar.(salah)
2.       Tugas para pekerja itu adalah pengecatan rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan pagar.(benar)
 
D. Kontaminasi
 Dalam bidang bahasa, kontaminasi berarti kerancuan atau kekacauan penggunaan kata, frasa, maupun kalimat.
 Contoh:
1.       Di yayasan itu dipelajarkan berbagai keterampilan wanita.(salah)
2.       Di yayasan itu dipelajari berbagai keterampilan wanita.
E. Pleonasme
 Gejala pleonasme berarti menggunakan kata-kata yang berlebihan yang sebenarnya tidak diperlukan.
 Contoh:
1.       Pada zaman dahulu kala, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh.(salah)
2.       Pada zaman dahulu, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh.(benar)
 
Macam macam kalimat
Macam macam kalimat-kalimat adalah susunan atau rangka kata yang mengandung arti jelas dan lengkap ada sedikitnya 20 kalimat yang kita temui dalam tata bahasa indonesia
 keduapuluh itu adalah
1. KALIMAT TUNGGAL
 kalimat tunggal di sebut juga kaliamt bersahaja,yaitu kalimat yang terdiri atas subjek dan predikat saja(satu pola kalimat)
 contoh :
 -bajunya (s) baru (p)
 -kalimat ini predikatnya bukan kata kerja
 -ayah (s) kerja (p)
 -kalimat ini predikatnya kata kerja
 
2.KALIMAT BERITA
 Kalimat berita adalah kalimat yang memberitakan/menceritakan suatu peristiwa
 contoh:
 -Ibu pergi belanja ke Pasar Keramat Jati
 -Para pahlawan dimakamkan di Kalibata,Jakarta
 
 3. KALIMAT SEMPURNA
 Kalimat sempurna adalah kalimat yang memiliki subjet,predikat,dan objek
 contoh :
 -Ayah membaca koran
 -Ibu menjahit pakaian
 
 4. KALIMAT TAK SEMPURNA
Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang tak memiliki subjek atau predikat
 contoh:
 -Entahlah !!
 -pencopet!
 -Di toko buku
 
 5. KALIMAT TANYA
 Kalimat tanya adalah kalimat pertanyaan yang di kemukakan oleh orang yang menanyakan kepada orang yang di ajak bicara dan mengharapkan jawaban dalam kalimat tanya selalu menggunakan kata kata antara lain :siapa,mengapa,bagaimana,dimana,kapan,apa
 selain itu juga menggunakan unsur kah dan tah
 contoh :
 -Siapa kah nama adik mu?
 -Di manakah tempat tinggal mu?
 
6. KALIMAT TANYA TAK BERTANYA
 kalimat tanya tak bertanya yaitu kalimat tanya tapi tidak memerlukan jawaban karena jawaban nya telah di ketahui dan merupakan kalimat lengkap
 contoh :
 -Siapa yang tidak jengkel melihat tingkahnya?
 -Aku sendiri heran,kenapa dia masih tetap begitu?
 
 7.KALIMAT LARANGAN
Kalimat larangan adalah kalimat yang menyatakan suatu cegahan atau larangan dan harus di kerjakan orang yang bersangkutan
 contoh:
 -Jangan parkir di tempat ini!
 -Dilarang merokok di ruangan ini!
 
8. KALIMAT PERINTAH
 Kalimat perintah adalah kalimat yang menyatakan perintah yang harus di kerjakan oleh orang yang di ajak bicara.
 contoh :
 -Ambil buku di rak buku !
 -Tutuplah pintu itu !
 
 9. KALIMAT AJAKAN
 Kalimat ajakan adalah kalimat yang menyatakan ajakan kepada seseorang yang di ajak bicara untuk bersama sama melakukan sesuatu
 contoh :
 -Ayo kita berangkat,hari sudah siang.
 -Mari sama sama minum kopi
 
 10. KALIMAT PERMINTAAN
 Kalimat permintaan adalah kalimat ajakan yang di perhalus.kalimat ini juga disebut kalimat permohonan
 contoh:
 -Kami berharap semua sabar
 -Jika tidak keberatan,sudilah kiranya anda ikut kami.
 
 11. KALIMAT PENGHARAPAN
 Kalimat pengharapan adalah kalimat yang menyatakan harapan dan berisi doa doa yang di inginkan oleh penuturnya untuk orang yang di ajak bicara
 contoh :
 -Mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi
 -Semoga allah senantiasa menyertai mu
 
 12. KALIMAT PERJANJIAN
 Kalimat perjanjian adalah kalimat yang menyatakan persyaratan dan harus dipenuhi.kalimat perjanjian di sebut juga kalimat persyaratan
 contoh:
 -Kamu boleh tinggal disini,asalkan mau membantu
 -Bila kamu juara kelas ,ayah akan belikan sepeda baru
 
 13. KALIMAT BERALAH
 Kalimat beralah adalah kalimat yang berisi pernyataan yang bagian nya di pertentangkan oleh bagian lain.oleh sebab itu kalimat beralah disebut juga kalimat perlawanan atau pertentangan.
 contoh:
 -Walaupun dia anak tunggal,tapi dia tidak manja
 -Meskipun dia cantik ,tapi dia tidak sombong
 
 14. KALIMAT PERGANDAIAN
 Kalimat pergandaian adalah kalimat yang menyatakan angan-angan atau berandai-andai saja. kalimat ini juga di sebut kalimat khayalan.
 contoh:
 -Andai dulu aku tidak nakal,tentu sekarang aku jadi anak yang berhasil
 -Bila saja aku banyak uang,tentu aku tidak sensara begini
 
 15. KALIMAT NOMINAL
 Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata keterangan,kata benda,atau kata sifat.kalimat ini disebut juga kalimat isim
 contoh:
 -Ayah ku seorang tentara
 -Kakak ku seorang polisi
 
 16. KALIMAT VERBAL
 kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja
 contoh:
 -Adik belajar membaca dan menulis
 -Ayah membaca koran
 
 17. KALIMAT AKTIF
 Kalimat aktif adalah kalimat yang subyeknya melakukan pekerjaan (berbuat sesuatu) kalimat ini disebut juga kalimat tindak.
 contoh :
 -Ibu memasak di dapur
 -Amri menulis surat
 
 18. KALIMAT PASIF
 Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya di kenai pekerjaan. kalimat pasif di sebut juga kalimat tanggap.
 contoh :
 -Bola itu ditendang oleh bagas
 -Baju itu dijemur oleh ibu
 
 19. KALIMAT LANGSUNG
 Kalimat langsung adalah kalimat yang langsung di ucapkan oleh pembicara.penulisan kalimat langsung dengan mengguankan tanda petik
 contoh :
 - paman berkata,"Besok aku akan ke Ancol."
 - "Jam berapa kamu datang besok?" tanya Regina
 
 20. KALIMAT TIDAK LANGSUNG
 Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang di tirukan oleh orang lain dari ucapan seseorang .penulisan nya tidak menggunakan kata petik
 contoh :
 -Ibu ku berkata,bahwa aku harus rajin menabung
 -Nina berkata,bahwa besok dia akan pergi ke semarang
 
 
 
 
 
 

Senin, 14 Oktober 2013

DIKSI


I. Pengertian Diksi
            Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Fungsi dari diksi antara lain :
  1. Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
  2. Untuk mencapai target komunikasi yang efektif. 
  3. Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal. 
  4. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu : fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans.
Macam macam hubungan makna : 
  1. Sinonim
  1. Antonim.
  1. Polisemi.
  1. Hiponim.
  1. Hipernim.
  1. Homonim.
  1. Homofon.
  1. Homograf.

Makna Denotasi
         Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.

Contoh :
Adik minum air.
Minum artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut.

Makna Konotasi
        Kalau makna Denotasi adalah makna yang sebenarnya, maka seharusnya Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Terkadang banyak eksperts linguistik di Indonesia mengatakan bahwa makna konotasi adalah makna kiasan, padahal makna kiasan itu adalah tipe makna figuratif, bukan makna konotasi. Makna Konotasi tidak diketahui oleh semua orang atau dalam artian hanya digunakan oleh suatu komunitas tertentu.
Makna konotasi dibagi menjadi 2 yaitu konotasi positif  merupakan kata yang memiliki makna yang dirasakan baik dan lebih sopan, dan konotasi negatif merupakan kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.

II.        Syarat Ketepatan Pemilihan Kata

        Ketepatan kata adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Syarat-syarat ketepatan pilihan kata:
  1. membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat,
  2. membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim,
  3. membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaannya,
  4. tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahamannya belum dapat dipastikan, pemakai kata harus menemukan makna yang tepat dalam kamus,
  5. menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat,
  6. menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar,
  7. menggunakan kata umum dan kata khusus secara cermat,
  8. menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat,
  9. menggunakan dengan cermat kata yang bersinonim, berhomofon, dan berhomografi,
  10. menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat.

III.       Syarat Kesesuaian Kata

         Selain ketepatan pemilihan kata, pengguna bahasa harus pula memperhatikan kesesuaian kata agar tidak merusak makna, suasana, dan situasi yang hendak ditimbulkan, atau suasana yang sedang berlangsung. Syarat kesesuaian kata adalah sebagai berikut:
  1. menggunakan ragam baku dengan cermat dan tidak mencampuradukkan penggunaannya dengan kata tidak baku yang hanya digunakan dalam pergaulan,
  2. menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat,
  3. menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna dengan cermat,
  4. menggunakan kata dengan nuansa tertentu,
  5. menggunakan kata ilmiah untuk penulisan karangan ilmiah, dan komunikasi nonilmiah menggunakan kata popular, dan
  6. menghindarkan penggunaan ragam lisan (pergaulan) dalam bahasa tulis,

sumber
http://meirianie.wordpress.com/2011/04/07/diksi-atau-pilihan-kata/